Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan Dalam Perusahaan ?

By | Oktober 15, 2019

Fachri Aja, Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan Dalam Perusahaan ? | Apakah Anda tahu tentang bagaimana cara mengoptimalkan potensi karyawan?, Jika Anda belum tahu beruntung sekali Anda bisa menyimak artikel ini. Karena pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang bagaimana cara mengoptimalkan potensi karyawan dan pengembangan SDM.

Agar produktifitas di dalam perusahaan Anda makin meningkat, ketahui cara meningkatkan kompetensi pegawai. Maka dari itu, yuk mari kita simak bersama beberapa penjelasan mengenai bagaimana cara mengoptimalkan potensi karyawan secara jelas dan lengkap dibawah ini.

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan dan Pengembangan SDM ?

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan Dalam Perusahaan ?

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan Dalam Perusahaan ?

Karyawan adalah orang yang bisa terbilang penting untuk menentukan kelanjutan produktivitas suatu perusahaan atau UKM (Usaha Kecil Menengah). Usaha atau bisnis akan berjalan atau tidaknya, tergantung adanya karyawan yang memadai atau tidak.

Oleh karena itu, potensi-potensi yang ada dalam diri setiap karyawan sangat menentukan kinerja mereka.
Banyak karyawan yang memiliki banyak potensi dalam dirinya, tetapi tidak menyadari hal itu. Untuk itu, perlu diadakan penggalian potensi pada karyawan untuk memperjelas potensi yang mereka miliki.

Sehingga dapat diaplikasikan dalam kinerja mereka saat melakukan pekerjaan. Idealnya memposisikan atau menempatkan karyawan dengan cara.

“posisikan setiap orang berada di tempat yang tepat, dengan pekerjaan yang tepat.”

Apakah Kita Sudah Menempatkan Pegawai di Posisi Yang Tepat?

Sebagai UKM (Usaha Kecil Menengah), kita tidak seleluasa perusahaan besar untuk bisa pilah-pilih karyawan berdasarkan kualitas dan jam terbang.Ada yang mau kerja di tempat kita, itupun sudah bersyukur ya. Tapi jangan pasrah dan pesimis ya. Tetap libatkan Tuhan dalam pencarian calon karyawan. Berdoa yang detail sama Tuhan, kita maunya karyawan yang seperti apa.

Sekarang kita saja yang memantaskan diri dengan bersiap menjadi pemimpin bisnis yang baik. Sebagai pemimpin bisnis, kita harus mampu menempatkan orang yang tepat, di tempat yang sesuai dengan minat dan skillnya. Walaupun kemampuan kita baru di angka 2 dari 10.

Di sinilah Tuhan kasih kesempatan bagi kita untuk belajar. Yuk ah, kita ambil kesempatannya.
Pada perusahaan besar, biasanya ada satu departemen khusus atau yang bisa disebut bagian HRD (Human Resource Human) yang bertugas untuk mengawasi, mengontrol serta mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia).

Untuk tingkat UKM (Usaha Kecil Menengah) departemen ini kita yang pegang sendiri. Jadi, selain sebagai owner/pemimpin/pimpinan, kita merangkap juga jadi bagian untuk HRD (Human Resources Human).

Apa saja yang perlu kita lakukan untuk mengenal kompetensi dan skill karyawan?

Setiap karyawan tentunya memiliki latar belakang pendidikan, minat, serta bakat yang berbeda-beda. Karena itu, sebelum mengarahkan karyawan sesuai dengan keahliannya, pastikan bahwa Anda telah mengenali potensi yang ada dalam diri karyawan.

Anda bisa membaca potensi calon karyawan ketika melakukan proses rekrutmen, baik itu melalui tes tertulis maupun tes interview secara langsung. Tentunya, pada masa interview sebelum kerja, kita sudah banyak menanyakan beberapa pertanyaan kepada calon karyawan.

Namun, bisa jadi jawaban dari calon karyawan ketika interview itu hanya untuk meyakinkan kita saja supaya dia diterima. Maka yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi potensi yang dimiliki. Secara umum, terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendefinisikan potensi karyawan, antara lain :

1. By Level

Seorang karyawan dianggap berpotensi apabila dalam waktu tertentu dia dapat dipromosikan ke level yang lebih tinggi. Misalnya; Awal masuk dia hanya bagian packing, setelah dalam jangka waktu tertentu kita coba dia di bagian penjualan. Jika berhasil maka dia dianggap bisa naik level.

2. By Role

Seorang karyawan dapat dianggap berpotensi jika dia dapat mengisi peran srtategis tertentu dalam waktu tertentu.
Misalnya; Dia awalnya bagian penjualan, lalu kita coba dia ke bagian produksi yang berperan sebagai penentu produk apa yang akan dibuat sesuai dengan data penjualan yang masuk.

Dan dia pun harus membaca data dan saran dari Mitra terhadap produk yang ingin dijual. Maka dibutuhkan peran strategis dalam divisi ini.

3. By Breadth

Seorang karyawan dianggap berpotensi jika dalam waktu tertentu dia dapat bekerja dengan cakupan yang luas. Misalnya; Dia mampu mengerjakan pekerjaan dalam satu proses, jadi tidak perlu 2 atau 3 orang untuk mengerjakannya, cukup satu orang saja.

Selain dari ketiga definisi di atas, masih banyak definisi lain yang digunakan oleh perusahaan. Mereka mengombinasikan definisi-definisi tersebut supaya sesuai dengan kebutuhan. Berikutnya, kita bisa melakukan penilaian (evaluasi) kinerja serta pemetaan potensi karyawan.

Pada umumnya, dilakukan dengan cara evaluasi kinerja secara berkala. Bisa mulai dari harian, pekanan, bulanan, 3 (tiga) bulanan, 6 (enam) bulanan dan 1 (satu) tahun. Kegiatan penilaian (evaluasi) kinerja dimaksudkan untuk mengukur kinerja karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerja, sehingga dapat di ambil tindakan yang efektif atau dapat mengambil keputusan untuk perbaikan atas pekerjaan yang dirasa kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

Selain melakukan evaluasi (penilaian) kinerja, bisa juga disertai proses “Mentoring (Bimbingan)” dan proses “Coaching (Pembinaan)”. Dari hasil inilah yang akan menjadi bahan pertimbangan kita, apakah dia sudah kita tempatkan pada pekerjaan yang sesuai atau belum.

Pekerjaan kita sebagai owner/pemimpin bisnis untuk belajar bertambah lagi nih. Kita harus paham metode “Mentoring (Bimbingan)” dan “Coaching (Pembinaan)”. Untuk membantu menemukan dan meningkatkan potensi karyawan.

Cara Meningkatkan Loyalitas Karyawan dan Produktivitas Kerja

Berkembangnya suatu perusahaan tidak terlepas dari campur tangan loyalitas karyawan itu sendiri. Mereka terkadang ada yang suka rela memberikan waktu yang lebih untuk bekerja secara lembur hingga mau bekerja dengan upah yang dibilang pas-pasan saat perusahaan masih baru berkembang. Keluar masuknya karyawan memang menjadi sebuah realitas yang kerap terjadi dalam dunia kerja.

Namun akan tetapi bukankah lebih baik jika perusahaan dapat mempertahankan karyawan terbaiknya bisa berkembang dan berkontribusi lagi di perusahaan. Nah, jika karyawan sudah loyal, maka dia tak akan resign sekalipun perusahaan sedang mau collapse. Lalu apa saja sih yang perlu dilakukan agar perusahaan bisa memupuk loyalitas dan bisa meningkatkan produktifitas kerja itu sendiri. Berikut 10 tipsnya.

1. Anggota organisasi bisa menjadi harta karun
2. Mereka juga manusia
3. Menumbuhkan harapan
4. Menilai semua orang itu penting
5. Beri penghargaan dan pengakuan
6. Menjaga dan kontrol secara berkala
7. Menumbuhkan kepercayaan
8. Lingkungan pekerjaan menyenangkan
9. Motivasi mereka untuk bertumbuh
10. Berlibur bersama

Cara Membuat Job Description

Job description merupakan peran penting dalam strategi perekrutan karyawan yang berdampak pada loyalita karyawan itu sendiri. Dengan merencanakan dan membuat job descriotion secara tepat. Maka Anda bisa menarik kandidat terbaik yang memenuhi kualifikasi yang Anda butuhkan.

Jadi, bila Anda adalah HR ataupun pemilik bisnis yang ingin merancang job description yang baik dan benar maka berikut ini beberapa tips singkat dari kami:

1. Tugas
2. Tanggung jawab
3. Wewenang

Membuat SOP Kerja

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebuah dokumen yang isinya tentang prosedur kerja secara sistematis yang wajib dilaksanakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Prosedur ini harus dipatuhi agar bisa memperoleh hasil yang optimal dan dilakukan secara efektif. SOP mempunyai fungsi untuk mengatur agar tidak ada yang bekerja diluar sistem.

Tanpa adanya SOP maka seluruh bagian pada perusahaan tidak memilik buku panduan yang jelas. Apabila hal tersebut dilakukan maka efektivitas pekerjaan dapat menurun. Adanya SOP perusahaan sangat penting untuk bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal dan bekerja secara efisien dan efektif.

Manfaat SOP Kerja

SOP memiliki manfaat utama yakni dapat memudahkan karyawan untuk melakukan setiap pekerjaannya. Dengan memiliki panduan dari SOP, maka setiap karyawan mengikuti langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Berikut ini kami berikan manfaat membuat SOP kerja lainnya:

1.Meningkatkan akuntibilitas pelaksanaan tugas
2.Meminimalisir kesalahan dan kelalaian pekerjaan
3.Memiliki patokan standar dalam menyelesaikan pekerjaan
4.Membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
5. memberikan record informasi mengenai tugas yang harus segera Anda kerjakan

Baca Juga: 5 Cara Melatih Jiwa Kepemimpinan Dalam Wirausaha

Penutup

Sekian yang dapat Fachri Aja bagikan, tentang Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan Dalam Perusahaan ?, dimana Anda telah mengetahui cara untuk optimalisasi potensi karyawan agar perusahaan Anda bisa lebih bersaing dengan kompetitor yang lebih maju. Terima kasih telah mengunjungi fachriaja.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel bisnis berikutnya.

Author: fachriaja

Fachri begitulah sapaan akrab cowok berkacamata yang lahir di Kota Surabaya dengan memiliki nama lengkap Fachri Fajar Rahadiyathama. Terlahir sebagai anak pertama dari pasangan Ibu Ifa dan Ayah Heri pada 22 Maret 1993. Kuliah di Universitas Airlangga dengan jurusan Manajemen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *