20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

By | Desember 5, 2019

Fachri Aja, 20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari | Apakah Anda tahu tentang kesalahan dalam membuat CV ?, Jika Anda belum tahu beruntung sekali Anda bisa menyimak artikel ini. Karena pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang kesalahan dalam membuat CV yang tidak disukai HRD. Tips ini bertujuan agar cv yang pasti diterima oleh HRD sehingga Anda bisa lanjut ke tahap selanjutnya. Maka dari itu, yuk mari kita simak bersama beberapa penjelasan mengenai kesalahan dalam membuat CV secara jelas dan lengkap dibawah ini.

Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari Agar Anda Bisa Diterima Kerja

20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

Kesalahan dalam membuat curriculum vitae di word atau media apapun itu namanya seperti di photoshop atau ppt. Salah satu hal yang paling penting dalam proses mencari pekerjaan adalah CV . Karena curriculum vitae ibarat iklan yang berisi penjualan tentang jasa apa yang bisa Anda berikan untuk perusahaan yang akan Anda lamar.

Curriculum vitae merupakan tahapan pertama seleksi yang dilakukan perusahaan terhadap Anda yang merupakan calon karyawannya. Jika lolos dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh tim rekruiter, maka Anda berhak untuk mengikuti tahap seleksi kerja berikutnya. Jika tidak, maka jangan pernah berharap akan ada panggilan datang dari tim rekruiter.

Ketika membuat CV harus dipikirkan dengan matang apa saja informasi yang harus ada di dalamnya. Typo juga harus dihindari! Jangan sampai terdapat typo di curriculum vitae karena bisa saja Anda dinilai sebagai orang yang tidak teliti oleh HR. Jika Anda belum pernah mendapat panggilan karena selalu gagal di tahap screening, mungkin Anda harus hindari hal ini:

1. Terlalu banyak informasi saat menulis surat lamaran kerja

Terlalu banyak informasi saat menulis surat lamaran kerja di perusahaan yang ingin dilamar. Jangan pernah mencantumkan hobi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Semisal hobi makan, jalan-jalan, dsb. Hal ini bisa membuat Anda langsung ditolak oleh HRD.

Hal tersebut karena Anda dianggap orang yang tidak berkompeten. Perhatikan juga identitas lainnya yang tidak perlu dicantumkan dalam Curriculum Vitae saat mengedit di microsoft word yakni seperti yang berkaitan dengan SARA.

2. Saat menulis surat lamaran kerja informasi yang dicantumkan tidak benar

Saat menulis surat lamaran kerja di aplikasi microsoft word. Informasi yang dicantumkan tidak benar alias fiktif. Biasanya kebohongan ini terlihat setelah kandidat telah diterima di sebuah perusahaan. Berikan portfolio Anda agar perusahaan dapat menilai kualitas Anda sebagai pelamar.

Jangan hanya mengandalkan presentase kemampuan Anda saja. Ingat, jika Anda telah mencantumkan informasi yang tidak benar di Curriculum vitae, itu akan mempengaruhi karir Anda kedepan. Bisa saja data Anda telah tercatat buruk di Kemenaker.

3. Saat menulis surat lamaran kerja informasi yang dicantumkan terlalu sedikit

Perlu diingat kesalahan ini sering dilakukan yaitu saat menulis surat lamaran kerja di microsoft word. Informasi yang dicantumkan terlalu sedikit. Jangan lupa untuk cantumkan pengalaman secara rinci. Baik itu pengalaman organisasi, magang atau pengalaman kerja sebelumnya. Misalnya, jika pengalaman magang Anda di suatu perusahaan sebagai Staff Marketing.

Coba Anda jelaskan secara rinci job description yang Anda lakukan selama magang. Pastikan juga apa yang Anda jelaskan dapat dipertanggung jawabkan jika Anda diterima di perusahaan tersebut.

4. Hal tidak disukai HRD yaitu foto yang tidak jelas

Untuk lebih mengenal Anda, dalam curriculum vitae disarankan harus ada foto. Foto yang dimasukkan juga harus dengan kualitas bagus dan background polos dengan pakaian yang rapi. Fotomu juga harus tampak depan ya.

Jangan pernah memasukkan foto selfie atau foto dengan teman Anda ke dalam CV. Jika Anda memasukkan foto secara asal di curriculum vitae, Anda bisa dianggap tidak proffesional.

5. Hal tidak disukai HRD yaitu tidak dimulai dengan kelebihan

Kesalahan berikutnya yang umum diltulis di Curriculum Vitae adalah tidak dimulai dengan menginformasikan kelebihan. Ini jelas salah karena rekruter hanya memiliki waktu yang tidak banyak untuk membaca CV Anda. Jika diawali dengan hal-hal yang kurang penting, maka Anda kehilangan kesempatan untuk memberikan kesan awal yang menarik bagi rekruter.

Bayangkan saja. Jika Anda pertama kali melihat suatu produk, Anda akan secara naluriah mencari keunggulan dari produk tersebut, bukan? Mencari sesuatu yang berbeda, differentiator. Nah, begitu pula HRD ketika melihat curriculum vitae Anda.

Lantas, bagaimana memperbaikinya?. Sederhana, Anda cukup memulai CV Anda dengan kelebihan Anda. Keunggulan-keunggulan yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Tulislah beberapa kalimat di awal Curriculum Vitae Anda yang merupakan ringkasan dari pengalaman dan pencapaian Anda. Ringkasan dari kelebihan Anda, yang tentu saja sesuai dengan lowongan yang Anda lamar.

6. Yang disukai HRD yaitu menuliskan pengalaman kerja dari yang awal

Memang benar membuat catatan historis tentang pencapaian Anda itu sangat penting, dan memang harus dituliskan. Namun, kesalahannya adalah menuliskan pengalaman kerja dari yang awal. Kenapa ini salah?

Karena tim HRD ingin merekrut Anda sebagai karyawannya berdasarkan pengalaman terakhir Anda. Bukan pengalaman pertama Anda. Pengalaman terakhir inilah yang menjadi rujukan bagi tim rekrutmen untuk merekrut Anda. Untuk itu, dalam membuat Curriculum Vitae urutkanlah pengalaman kerja Anda dari yang terakhir ke yang awal.

7. Saran yang baik tulis berorientasi pada yang telah dilakukan, bukan pada hasilnya

Dalam menceritakan pengalaman kerja, umumnya pelamar menuliskan hal-hal yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kata lain, mereka menuliskan daftar aktivitas yang telah dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.

Contohnya seperti ini:

  • Bertanggung jawab terhadap penjualan produk
  • Membuat laporan keuangan
  • Menjadi bagian dari tim HRBP
  • Memastikan jalannya produksi
  • Hal di atas benar, namun sulit untuk melihat kualitas pelamar. Kenapa ini termasuk kesalahan dalam membuat CV?

Karena bagi tim HRD, yang utama ingin dilihat adalah hasil karya Anda. Hasil dari pekerjaan Anda. Bukan sekadar job description pada pekerjaan Anda.

8. Membuat curriculum vitae dengan format kreatif

20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

Membuat curriculum vitae harus disesuaikan dengan perusahaan yang Anda tuju. Perusahaan di industri kreatif seperti stasiun radio, perusahaan startup, e-commerce, dan media biasanya tidak terlalu kaku dalam format CV. Tapi kalau Anda akan melamar ke BUMN atau ikut seleksi CPNS.

Jangan sampai membuat CV kreatif yang penuh warna dan kolomnya. Akan lebih tepat kalau Anda membuat curriculum vitae sederhana namun tetap modern dari segi format. Tips membuat CV yang menarik walau formatnya bukan curriculum vitae kreatif.

Pilih font yang tidak kaku namun tetap mudah dibaca. Hindari Times New Roman karena font ini sungguh terlalu mudah membuat HRD ilfeel dengan kepribadian yang terpancar dari curriculum vitae Anda. Detail karir bisa Anda jelaskan secara lugas dengan poin-poin yang tertata elegan.

9. Hal yang tidak disukai HRD yaitu menuliskan sesuatu yang tidak valid

Hal yang tidak disukai HRD yaitu menuliskan sesuatu yang tidak valid Misalnya, IPK Anda hanya 3.00. Namun, karena syarat minimal pekerjaan yang dituju adalah IPK 3.20 lantas Anda menuliskan yang tidak sesuai fakta. Bisa saja tim HRD memang tidak meminta langsung ijazah Anda.

Tetapi kesalahan ini sangat fatal kalau Anda terapkan saat membuat CV. Jujur dari hal kecil seperti membuat curriculum vitae akan jadi modal ntuk Anda bisa mendapat kepercayaan yang lebih besar.

10. Jangan menuliskan poin yang menyangkut privasi

Sekalipun Anda punya kesan buruk dengan kantor atau perusahaan terdahulu, mencatumkan konten yang sifatnya tertutup untuk kalangan terbatas adalah sama sekali salah. Membuat curriculum vitae bukan bertujuan untuk menimbulkan kontroversi atau membuka rahasia perusahaan ke ranah publik, maka dari itu Anda harus bijak memilih info yang akan dimasukkan ke CV.

Alamat blog, nama orang, dan pengalaman kerja yang berkaitan dengan hal rahasia sebaiknya tidak usah Anda tulis, sekalipun Anda berperan penting dalam hal tersebut. Tentu Anda tidak mau nama Anda juga disalahgunakan oleh orang lain, bukan?

11. Membuat CV tapi lupa melampirkan cover letter

CV dan cover letter adalah dua surat yang berbeda, dan sering kali perusahaan juga tidak langsung meminta calon pelamar untuk menyertakan cover letter saat mengirimkan aplikasi. Tapi, kalau Anda membuat CV dan menyertakan juga cover letter tentu ada nilai tambah yang membedakan Anda dengan pelamar lainnya.

Sesuai dengan namanya, cover letter akan menjadi tempat Anda menjelaskan lebih banyak profil diri Anda yang tidak terlalu penting dijelaskan di curriculum vitae. Anda bisa gunakan cover letter sebagai ajang promosi diri dengan cara yang lebih berkelas tentunya, gunakan bahasa yang lugas dan tidak banyak basa-basi.

12. Konten CV yang terlalu objektif

Beberapa hal dalam membuat CV memang cukup personal, misalnya tentang kecenderungan pilihan kata, penjelasan, dan pernyataan. Namun perlu Anda ingat, tujuan Anda membuat curriculum vitae adalah menarik rekruter untuk memanggil Anda mengikuti tes dan tentunya bisa lolos seleksi.

Anda butuh penerimaan secara profesional oleh perusahaan. Maka dari itu, ada baiknya kalu curriculum vitae yang Anda buat juga tidak terlalu objektif, melainkan lebih banyak konten yang sesuai dengan profesi. Keinginan Anda untuk bekerja di suatu kota misalnya, bisa dijelaskan secara verbal di wawancara tanpa harus nyata-nyata menuliskannya di CV.

13. Berikan penjelasan spesifik

“Memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan Anda.”

Saat memberikan penjelasan spesifik bukan seperti sebaris kalimat diatas karena sudah kehilangan gaungnya sejak lama di ranah pembuatan curriculum vitae. Lebih baik Anda menuliskan kontribusi nyata yang bisa Anda tuliskan sebelum mulai membuat CV.

Perusahaan akan lebih tertarik pada deskripsi pencapaian dan karakter diri Anda yang spesifik dibanding kalimat positif yang abstrak. Sekali lagi, ternyata Anda memang harus jujur pada diri sendiri juga saat membuat curriculum vitae.

14. Satu CV untuk semua

20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari

Seperti yang sudah sempat dibahas di poin sebelumnya, format saat membuat curriculum vitae yang Anda pilih harus sesuai dengan perusahaan atau jenis pekerjaan yang diincar. Poin ini berkaitan dengan persediaan CV di perangkat elektronik Anda. Menggunakan satu curriculum vitae untuk melamar semua jenis pekerjaan tidak akan efektif.

Misalnya Anda punya pengalaman di bidang marketing dan bidang pendidikan. Jika Anda akan melamar ke pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan penjualan/retail, lebih baik Anda membuat satu versi yang berbeda. Sehingga, waktu Anda melamar untuk pekerjaan di bidang edukasi Anda tidak akan mengirimkan curriculum vitae yang isinya lebih menonjolkan kemampuan Anda saat menjadi seorang Marketer.

Memang butuh usaha dan kreatifitas lebih untuk membuat curriculum vitae dalam beberapa versi sesuai kebutuhan. Tapi akan lebih melelahkan lagi kalau Anda mengirimkan ratusan curriculum vitae yang sama dan hanya 1-2 perusahaan yang melirik CV Anda.

15. Penggunaan font yang tidak standar sehingga tulisan sulit dibaca

Gunakan jenis font yang standar seperti serif ataupun sans-serif dan jauhi penggunaan font bertipe handwriting atau script. Contoh font bertipe serif yaitu Cambria, Georgia, dan lain sebagainya. Contoh font bertipe sans-serif yaitu Arial, Calibri, Roboto, dan lain sebagainya.

Sedangkan font handwriting atau script adalah font yang digunakan untuk kebutuhan estetika alias keindahan dan seni. Jadi, tidak cocok untuk dijadikan font utama dalam CV Anda yang seharusnya lebih mengedepankan keterbacaan bukan keindahan.

16. Salah Ketik Nomor Kontak Atau Alamat Email

Kesalahan dalam membuat CV berikutnya adalah salah ketik nomor kontak atau alamat email yang bisa dihubungi. Perlu Anda ketahui, bahwa kontak ataupun alamat email adalah akses bagi HRD untuk menghubungi Anda ketika Anda dinyatakan lolos ke tahap seleksi kerja selanjutnya.

Ketika Anda memasukkan data yang salah, maka bisa dipastikan bahwa tidak akan ada panggilan tes selanjutnya dari pekerjaan yang Anda lamar tersebut. Jadi, luangkan waktu Anda untuk memastikan kembali bahwa kedua hal tersebut yang telah ditulis di dalam CV Anda sudah benar, jika tidak ingin usaha Anda dalam mencari pekerjaan sia-sia.

17. Tata Bahasa yang tidak baku

Curriculum vitae merupakan salah satu dokumen yang bersifat formal. Sudah seharusnya dokumen formal ditulis dengan tata bahasa yang baku sesuai dengan kaidah EYD jika memungkinkan.

Hindari penggunaan bahasa gaul dalam penulisan CV. Jika tidak, maka bersiap-siaplah untuk berlapang dada jika Curriculum vitae Anda tereliminasi lebih awal dari persaingan.

18. Tidak mengisi judul e-mail

Email yang masuk tanpa judul didalamnya, itu mencurigakan, bisa dianggap sebagai email spam, dan email spam rawan untuk dihapus oleh penerimanya.

Jika Anda tidak ingin hal itu terjadi, maka jangan lupa untuk mengisi judul email sebelum mengirimkannya. Anda bisa menulis judul email seperti ini: (tanpa tanda petik)

“CV – Alifianto Hajri – Posisi Design Engineer”

Dengan begitu, email Anda yang masuk di inbox email HRD tidak dianggap sebagai email spam.

19. Tidak menulis email dengan kalimat pembuka kepada siapa CV ditujukan

Kesalahan lainnya yaitu tidak adanya kalimat pembuka dalam hal kepada siapa Curriculum vitae tersebut ditujukan. Yang mana hal tersebut merupakan salah satu etika dalam berkirim email. Lebih parahnya lagi, isi email yang Anda kirim hanyalah tulisan seperti,

“Terlampir surat lamaran dan CV”

Bagaimana perasaan Anda jika Anda berada dalam posisi sebagai HRD yang menerima email tersebut dari para pelamar kerja?

20. Mengosongkan ‘Body’ atau bagian utama isi email

Kesalahan fatal yang masih berhubungan dengan poin ke-19 diatas yaitu Anda mengosongkan ‘body’ email, tanpa kalimat pembuka, tanpa perkenalan diri, tanpa berkata apapun yang menjelaskan alasan mengapa Anda mengirim email tersebut.

Hanya mengirim lampiran surat lamaran kerja dan Curriculum vitae saja. Selamat! Anda telah mempermudah pekerjaan HRD dalam menyeleksi CV yang masuk ke dalam inbox email mereka.

Baca Juga: 12 Tips Agar Lamaran Cepat Dipanggil HRD

Penutup

Sekian yang dapat Fachri Aja bagikan, tentang 20 Kesalahan Dalam Membuat CV Yang Harus Dihindari, dimana Anda harus menghindari poin-poin diatas saat membuat curriculum vitae sehingga Anda bisa menyimpulkan menjadi tips cv yang benar. Terima kasih telah mengunjungi fachriaja.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel CV berikutnya.

Author: fachriaja

Fachri begitulah sapaan akrab cowok berkacamata yang lahir di Kota Surabaya dengan memiliki nama lengkap Fachri Fajar Rahadiyathama. Terlahir sebagai anak pertama dari pasangan Ibu Ifa dan Ayah Heri pada 22 Maret 1993. Kuliah di Universitas Airlangga dengan jurusan Manajemen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *