10 Kesalahan Investasi Reksadana bagi Investor Pemula

By | Februari 11, 2020

Fachri Aja – 10 Kesalahan Investasi Reksadana bagi Investor Pemula | Tanpa harus banyak basa-basi, Pada kesempatan kali ini fachriaja.com akan menjelaskan beberapa hal mengenai investai reksadana. Terutama untuk Anda yang saat ini ingin mulai atau sudah menjadi investor.

Artikel ini akan membahas 10 kesalahan investasi reksadana bagi investor pemula yang pastinya harus Anda hindari. Saat ini mulai banyak tempat baik e-commerce maupun perbankan yang menjembatani Anda untuk dapat melakukan investasi reksadana. Misalnya seperti Tokopedia, Bukalapak, Mandiri, BCA, BNI dan sebagainya.

Kesalahan Investasi Reksadana yang Sering Dilakukan Investor Pemula yang Wajib Dihindari

kesalahan investasi reksadana

kesalahan investasi reksadana

Kerugian investasi reksadana yang saat ini masih sering dilakukan para investor pemula adalah hal yang pastinya perlu Anda hindari. Jangan sampai jatuh pada lubang kesalahan yang sama. Dan dengan artikel ini diharapkan Anda bisa tahu dan menghindari beberapa hal yang akan dibahas.

Salah satu dari keunggulan investasi reksadana adalah Anda bisa memilih investasi reksadana yang konvensional atau yang syariah untuk pemula. Karena memang banyak pilihan cara untuk dapat melakukan investasi ini. Namun kesalahan proses berinvestasi akan berdampak pada tidak optimalnya dana yang sudah Anda keluarkan.

1. Tidak mengetahui tujuan keuangan

Tidak mengetahui tujuan keuangan termasuk kesalahan yang fatal. Anda sebagai investor perlu juga paham bahwa reksadana adalah alat untuk mencapai mimpi keuangan Anda. Oleh karena itu sangat penting untuk Anda menentukan tujuan keuangan yang ingin Anda capai sebelum memilih jenis investasi yang tepat.

Seperti kata Ligwina Hananto, Seorang perencana keuangan favorit saya. Beliau pernah berkata

ibarat memilih jalan tol, kita harus tahu dulu mau pergi kemana. Jangan sampai ingin pergi ke Bogor, tetapi memilih tol Cikampek “.

Banyak orang yang belum atau bahkan tidak tahu tujuan keuangan yang ingin dicapai tapi malah langsung memilih reksadana. Padahal ada banyak jenis investasi yang bisa Anda pilih.

2. Salah memilih jenis reksadana

Salah memilih jenis reksadana adalah kesalahan yang merupakan implikasi dari kesalahan pertama. Anda perlu tahu bahwa ada begitu banyak jenis produk yang ditawarkan di reksadana. Mengapa dibuat berbagai macam? Yang pasti bukan tanpa alasan ya. Masing-masing jenis dibuat berdasarkan jenis objektif tujuan keuangan yang hendak dicapai.

Salah satu contoh yang sering kali ditemui adalah. Memilik Reksadana Saham yang resikonya tinggi dan dikhususkan untuk jangka pendek.

Reksadana saham memang memberikan Anda return yang tinggi tapi juga sangat bisa fluktuatif. Sudah bisa Anda bayangkan? Jika Anda salah memilih instrumen dan malah harus merugi karena resiko yang Anda pilih besar dan tanpa mengetahui cara kerja saham? Jangan sampai ya.

3. Investasi reksadana via unit link

Saya sangat tidak merekomendasikan Anda yang merupakan investor pemula. Untuk melakukan investasi reksadana via unit link. Kenapa? Mahal. Karena Anda akan dibebankan biaya 5% dari nilai top up yang Anda lakukan. Dan biaya itu bukan untuk pengelola reksadana ya, Melainkan unutk pihak asuransi yang menjadi perantaa.

Akan lebih baik jika Anda langsung membeli ke manajer investasi pengelola reksadana melalui beberapa platform yang sudah tersedia. Karena Anda tidak akan dibebankan biaya tambahan setiap melakukan transaksi top up. Jadi Anda juga bisa jauh jauh dari kata mahal.

4. Menunda terlalu lama

investasi reksadana

investasi reksadana

Menunda terlalu lama untuk melakukan investasi. Banyak orang yang merasa nyaman menempatkan uang nya di deposito dan tabungan. Sebenarnya hal seperti ini sangat bisa dimengerti mengingat banyaknya penipuan dan kerugian investasi bodong yang marang belakangan ini sehingga kata investasi terdengar sangat mengkhawatirkan bagi beberapa orang.

Tapi Anda bisa memulai investasi reksadana tanpa ragu. Karena instrumen reksadana diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan Anda bisa memastikan dengan mudah dengan mengunjungi website resmi OJK dan mengecek apakah reksadana Anda terdaftar disana atau tidak.

5. Tidak pakai reksadana online

Tidak mencoba menggunakan reksadana online. Wah sayang sekali jika Anda tidak mencoba nya. Jika dulu Anda harus mengunjungi bank dan tempat tertentu untuk dapat melakukan investasi.

Saat ini fasilitas online sudah sangat berkembang dan memungkinkan Anda untuk melakukan mini effort karena tidak harus melakukan semuanya dengan manual.

Kenapa reksadana online sangat direkomendasikan bagi para investor pemula? Karena proses nya mudah secara online dan tanpa biaya admin.

Ditambah lagi minimal jumlah investasi hanya 10.000 saja loh. Jadi setelah Anda merasa sudah paham proses investasi dan kedepan nya ingin langsung berinvestasi langsung dalam jumlah besar. Anda tidak perlu khawatir lagi.

6. Tidak paham resiko reksadana

Ketidakpahaman tentang resiko berinvestasi reksadana. Jika investasi Anda menunjukkan kerugian? Apa reaksi Anda? Banyak orang yang mendadak khawatir saat mengetahui nilai investasinya anjlok.

Kemudian, Segera mencairkan dan memindahkan investasi mereka. Perilaku seperti ini sangat sering dilakukan oleh para investor investas reksadana yang tergolong masih pemula.

Dulu teman sekantor saya memimilih investasi reksadana saham. Karena harga saham sedang naik tajam saat itu. Kemudian harga saham turun drastis karena adanya krisis. Melihat kondisi itu teman saya langsung mencair seluruh jumlah investasi nya di reksadana saham dan memindahkan nya ke reksadana pasar uang karena dianggap lebih aman.

Tapi siapa sangka beberapa tahun setelahnya reksadana saham malah melonjak tinggi dari harga sebelum turun. Sehingga teman saya tidak bisa menikmati keuntungan itu.

Dari cerita tersebut Anda bisa belajar. Untuk bisa lebih memahami resiko dari sebuah investasi. Dan sealu melakukan banyak pertimbangan sebelum bertindak.

7. Trading reksadana

Trading reksadana adalah Anda melakukan jual beli reksadana dalam jangka pendek untuk dapat mencari keuntungan dengan adanya kenaikan harga. Tapi perlu diketahui bahwa trading memiliki resiko yang lebih tinggi. Melakukan trading membutuhkan konsentrasi setiap hari untuk memantau fluktuasi harga.

Jika Anda masih pemula dan tidak memiliki bnayak waktu. Sebaiknya jangan mencoba trading terlebih dahulu.

8. Tidak membaca prospektus

investasi reksadana

investasi reksadana

Tidak membaca prospektus sangat sering dilakukan banyak orang. Jika Anda pernah mendengan pepatah ” tak kenal, maka tak sayang ” itulah hal yang harus Anda terapkan ketika ingin mulai berinvestasi. Jangan sampai malas membaca Anda mempengaruhi kesempatan meraih keuntungan dalam berinvestasi reksadana.

9. Melihat kinerja jangka pendek

Banyak orang yang mencari tahu dulu “apa reksadana terbaik”. Dengan salah satunya cara adalah melihat rating secara online. Jangan berfokus pada siapa yang memberika return paling tinggi saja.

Anda juga harus melihat apakah return yang tinggi tersebut konsisten dalam jangka waktu panjang kebelakang. Yang artinya reksadana tersebut meiliki kinerja yang lebih baik dan bisa Anda percaya.

10. Jangan lupa disversifikasi

Pesan yang ingin saya sampaikan adalah. Jangan pernah menaruh uang Anda di satu jenis investasi. Karena seyakin-yakin nya Anda pada satu investasi akan selalu ada yang dipertaruhkan dengan resiko resiko tertentu. Jadi akan lebih baik jika Anda memiliki beberapa jenis investasi sebagai simpanan.

Baca Juga : Inilah Alasan Pertimbangan Membeli Reksadana Terbaik

Penutup

Sekian yang dapat Fachri Aja bagikan hari ini, tentang 10 kesalahan investasi reksadana bagi investor pemula. Terima kasih telah mengunjungi fachriaja.com, semoga informasi yang diberikan bermanfaat. Dan sampai jumpa di artikel investasi selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *