Fachri Aja, 10 Tips Menjadi Pewawancara Yang Baik Bagi UMKM | Apakah Anda tahu tentang tips menjadi pewawancara yang baik?, Jika Anda belum tahu beruntung sekali Anda bisa menyimak artikel ini. Karena pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang sikap dan tips menjadi pewawancara yang baik. Wawancara (interview) calon karyawan merupakan salah satu hal terpenting dalam proses perekrutan karyawan. Dalam proses perekrutan karyawan baru, wawancara/interview adalah salah satu yang menentukan di terima atau tidaknya seorang calon karyawan.
Anda tentunya harus memilih orang yang benar-benar berkualitas. Anda harus lebih selektif dalam mencari, menemukan, serta menetapkan calon karyawan. Anda tidak ingin proses rekrutmen Anda gagal kan?. Nah, seperti apa tips-tipsnya?. Disini juga Anda bisa membaca artikel kami sebelumya tentang Bagaimana Cara Mengoptimalkan Potensi Karyawan. Maka dari itu, yuk mari kita simak bersama beberapa penjelasan mengenai tips menjadi pewawancara yang baiksecara jelas dan lengkap dibawah ini.
Table of Contents
Hal yang Harus Anda Ketahui Tips Menjadi Pewawancara Yang Baik dan Benar
Jika memang kita mau serius membesarkan bisnis, maka menjadi kewajiban bagi kita untuk memiliki tim/karyawan. Dalam merekrut karyawan, kita tidak perlu kuliah dulu untuk belajar mengenai ilmu HRD (Human Resource Departement). Lalu kapan praktek bisnisnya?
“Learning by doing” saja.
Namun dengan konsekuensi yang harus kita sadari, bahwa dengan metode learning by doing, kita pasti akan mengalami masa “coba-coba”. Dan kita tidak akan pernah tahu, metode kita itu tepat atau tidak, salah atau tidak, bagus atau tidak, jika kita tidak pernah mencobanya langsung.
Resiko kesalahan bisa diperkecil dengan cara kita belajar dari pengalaman orang lain. Sehingga kita tidak perlu mengulang kesalahan yang pernah mereka lakukan. Tetapi tidak bisa 100% pengalaman orang lain kita terapkan. Tentunya, karena jenis bisnis yang kita jalani berbeda, lingkungan berbeda, cara penanganan berbeda, latar belakang pendidikan dan pengalaman kita berbeda.
Jadi, tetap harus bersiap untuk kuatkan mental Anda, apapun yang akan terjadi, Anda pasti akan bisa melewatinya dan lulus dengan nilai terbaik.
Anda Siap?
Apa saja yang harus Anda perhatikan saat proses perekrutan karyawan?
Di sini kami akan mencoba untuk memaparkan 10 step (langkah) dalam merekrut karyawan.
1. Wawancara rekrutmen dengan menjelaskan gambaran pekerjaannya
Tentunya ijab qobul dalam hal bekerja sama antara kedua belah pihak, harus dijelaskan dengan baik. Sehingga kedua belah pihak tersebut bisa bekerja sama dengan ikhlas karena di awal sudah dijelaskan apa hak maupun kewajibannya.
Memberikan jobs description dengan jelas merupakan hal yang harus Anda lakukan sebelum mempekerjakan seseorang. Sehingga mereka pun bisa mengukur kemampuan mereka sendiri.
Siap tidak dengan beban pekerjaan yang akan mereka jalani?. Mau tidak nantinya bisa belajar banyak hal baru di tempat kerja yang baru?
2. Ujian tertulis dan portofolio
Jika Anda membutuhkan calon karyawan yang memiliki skill untuk pekerjaan yang ada bentuk fisik dalam hasil karyanya, Anda bisa meminta mereka mengirimkan portofolio atau hasil karya. Bisa melalui email, upload Youtube ataupun kirim ke tempat Anda. Dengan begitu Anda bisa memilah-milah terlebih dahulu berdasarkan hasil karya yang mereka berikan.
Anda tidak perlu melakukan banyak wawancara. Cukup Anda memilih hasil karya yang memiliki kesesuaian atau mendekati dengan apa yang Anda harapkan dan inginkan.
Anda bisa juga melakukan ujian dan wawancara secara bertahap. Pada tahap pertama lakukan ujian tertulis. Dari hasil tes tertulis, Anda bisa menyaring siapa yang kira-kira mau Anda lanjutkan ke tahap wawancara.
3. Tes wawancara dan ukur
Setelah melewati point yang ke-2, dan Anda pikir dia cukup cakap, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mendemonstrasikan pekerjaan Anda dan diikuti oleh calon karyawan.
Bisa juga dengan memberikan calon karyawan tugas dalam batasan waktu yang sudah Anda perkirakan bisa menyelesaikannya.
Setelah itu pilih calon karyawan tersebut yang paling cakap, mengerjakan sesuai instruksi, mungkin juga ada calon karyawan yang memiliki pengembangan ide dan bertanggung jawab. Pilih yang hasilnya memuaskan bagi Anda.
4. Agar efektif lebih baik mengenal motivasi calon karyawan
Sekarang coba Anda perhatikan beberapa pertanyaan berikut ini :
- Apa yang membuat seseorang mau bekerja pada Anda?
- Apakah hanya menunggu waktu sebelum dia
- Mendapatkan pekerjaan lain?
- Ataukah menunggu waktu sebelum dia masuk kuliah?
- Ataukah ia memang benar-benar menyukai perusahaan dan pekerjaan pada usaha Anda?
Anda wajib mengetahui alasan sesungguhnya seorang pegawai bekerja di tempat Anda. Hal ini untuk mencegah atau mengurangi proses rekrutmen yang terus menerus. Tentunya akan sangat merepotkan, jika harus sering gonta-ganti karyawan. Jadi, cari calon karyawan yang memang bersungguh-sungguh ingin bekerja pada perusahaan Anda.
5. Masa uji coba agar kondisif dan tidak kaku
Biasanya di sebuah perusahaan atau UKM (Usaha Kecil Menengah), disaat menerima karyawan baru tidak langsung merekrutnya menjadi karyawan tetap. Ada masa 3 (tiga) bulan untuk program percobaan.
Pada masa uji coba ini, gaji tidak diberikan sebesar ketika sudah menjadi karyawan tetap. Hal ini untuk mengetahui kemampuan, etika, dan kedisiplinan karyawan baru. Kita juga bisa menilai pekerjaan dari karyawan baru, dan melihat kecocokan karyawan baru dengan karyawan lainnya.
6. Tawarkan bonus pada calon pelamar kerja
Khusus untuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Sebagai UKM, kita menyadari bahwa kita belum bisa memberikan gaji yang besar. Namun, dengan cara menawarkan bonus berdasarkan prestasi kerja, ini bisa menjadi nilai tambah untuk menarik mereka mau bekerja di tempat kita.
Bonus atau Insentif bisa memberikan motivasi kerja yang lebih baik, sehingga produktifitas meningkat. Bagaimanapun seorang karyawan itu akan menilai nominal yang dia dapatkan. Jika gajinya tetap, dia cenderung malas/santai. Karena mereka berpikir, rajin ataupun santai, gajinya akan tetap segitu saja.
7. Mencari pelamar kerja yang berdomisili dekat
Jika gaji yang kita berikan belum bisa besar, maka kita harus mempertimbangkan domisili calon karyawan. Jangan sampai jarak tempuh menuju kantor begitu jauh.
Sehingga gajinya habis hanya untuk biaya transportasi. Tentunya ini juga tidak menarik bagi calon karyawan. Maka, disaat Anda membuat info lowongan pekerjaan, cantumkan lokasi kerja dan domisili calon karyawan yang Anda harapkan.
8. Menerima karyawan karena kemampuan bukan karena kasihan
Bedakan antara bisnis dengan panti sosial. Dari hasil bisnis, tentunya sangat diperbolehkan jika Anda memberikan sumbangan/sedekah. Namun dalam menjalankan bisnis, jalanilah dengan profesional. Sehingga bisnis Anda bisa bertumbuh.
Jangan karena alasan satu keluarga, saudara jauh, teman dekat, dan alasan lainnya. Anda lantas merekrut seseorang tanpa memperhatikan kinerjanya. Rasa kasihan hanya akan membuat anda kehilangan objektivitas untuk mengevaluasi calon karyawan dan menimbulkan kesulitan saat ingin memberhentikannya.
Jangan biarkan satu orang merusak perusahaan Anda, sehingga mengakibatkan kerugian banyak orang. Anda membela satu orang, tapi banyak orang lain menderita. Tentunya, Anda tidak mau itu terjadi kan ya.
9. Belajar hukum ketenagakerjaan
Kami pun masih belajar tentang hukum ketenagakerjaan yang berlaku dan terus berproses untuk mendalam hal ini. Tentunya dengan menyesuaikan keadaan bisnis yang saat ini sedang dijalani.
Anda harus cari tahu apa saja hak-hak karyawan yang telah dilindungi oleh undang-undang, seperti hak cuti, melahirkan, THR (Tunjangan Hari Raya), hak istirahat dan sebagainya. Agar Anda tidak pernah atau tidak perlu berurusan dengan hukum.
10. Mulai belajar mengenal manajemen SDM
Ketika Anda siap membangun tim atau merekrut karyawan, jiwa kepemimpinan Anda pun harus diasah. Mempelajari dasar-dasar manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) akan sangat membantu.
Mengetahui bagaimana cara memotivasi tim/karyawan, meningkatkan kinerja tim/karyawan, memberikan kompensasi pada tim/karyawan, menjaga kekompakan tim, pengaturan insentif untuk tim/karyawan dan lain sebagainya.
Keberhasilan suatu tim, sangat dipengaruhi oleh kemampuan pemimpinnya dalam membina dan mengelola karyawan-karyawannya. Maka, jadilah pemimpin yang cakap.
Baca Juga: 5 Cara Melatih Jiwa Kepemimpinan Dalam Wirausaha
Penutup
Sekian yang dapat Fachri Aja bagikan, tentang 10 Tips Menjadi Pewawancara Yang Baik Bagi UMKM, dimana Anda telah tahu alasan mengapa saat melakukan wawancara kita harus membangun suasana yang kondusif dan tidak kaku agar bisa menemukan kandidat yang bisa mengoptimalkan kinerja operasional pada perusahaan yang akibatnya bisa meningkatkan omset penjualan. Terima kasih telah mengunjungi fachriaja.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel bisnis berikutnya.